Jangan Jadi Pendusta! Saring Dulu Sebelum Sharing


Jangan Jadi Pendusta! Saring Dulu Sebelum Sharing

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

Cukuplah seseorang itu dianggap pendusta bila ia menyampaikan semua yang ia dengar.” [HR. Muslim no. 5 (Muqaddimah Shahih Muslim), juga diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4992), dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 4482]

.

Penjelasan Makna Hadits

Dalam hadits ini, Nabi tidak menyebut orang itu berdusta secara langsung, namun cukup sikap gegabahnya dalam menyampaikan segala yang ia dengar tanpa klarifikasi sudah cukup menjatuhkannya pada kebohongan.

Perbuatan ini menunjukkan:

 Kurangnya verifikasi (tabayyun)
 Tidak amanah dalam menyampaikan berita
 Potensi besar terjatuh pada penyebaran hoaks atau fitnah

.

Dalil-Dalil Pendukung

1.Larangan menyebarkan berita tanpa ilmu

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah engkau mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” [QS. Al-Isra: 36]

2.Kewajiban tabayyun (klarifikasi)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ

Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti…” [QS. Al-Hujurat: 6]

3.Ciri orang munafik: jika berbicara, ia berdusta

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ … وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ

“Tanda orang munafik ada tigajika berbicara ia berdusta …” [HR. Bukhari (no. 33), Muslim (no. 59)]

.

Perkataan Ulama

Imam Nawawi رحمه الله berkata:

Hadits ini berisi larangan menyampaikan seluruh apa yang didengar, karena biasanya tidak semuanya benar, sehingga menyampaikan semua yang didengar bisa menyebabkan kedustaan tanpa disadari.” [Syarh Shahih Muslim, Nawawi, 1/75]

.

Pelajaran Penting

1.Tidak semua yang kita dengar layak untuk disebarkan.
2.Bersikap selektif, teliti, dan bertanggung jawab adalah adab mulia dalam bermedia dan bermasyarakat.
3.Dalam era digital forward tanpa cek fakta = potensi dusta.

.

Kesimpulan

 Berita yang tidak jelas asal-usulnya, meski menarik, bisa menjadikan kita pendusta di hadapan Allah.
 Satu forward, satu postingan, satu broadcast, bisa jadi timbangan dosa atau pahala tergantung niat, konten, dan kebenarannya.

.

Sumber Rujukan

 Shahih Muslim (Muqaddimah)
 Shahihul Jami’ no. 4482 – Syaikh Al-Albani
 Tafsir Ibnu Katsir, QS. Al-Isra: 36
 Tafsir Al-Qurthubi, QS. Al-Hujurat: 6
 Syarh Shahih Muslim – Imam An-Nawawi

.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PAGE TOP